Skip to main content

Cinta Bisa Membuatmu Menderita Sejadi-jadinya



pinterest.com
Aku seharusnya jujur padamu saat itu, tak bisa lagi kubendung rasa cinta yang tak sengaja tumbuh dan bersemi di dalam relungku. Aku tak sadar tersihir dengan begitu banyak perhatianmu. Bahwa untuk pertama kali setelah sekian lama aku menutup hatiku, saat itu kau datang membuka pintu itu tanpa aku memberikan kuncinya sedikitpun. Semenjak saat itu, tiada hari tanpa terpikir oleh sosokmu. Tiap saat geliat jiwaku berusaha mencari bahan obrolan yang bisa aku bicarakan denganmu demi mengikis rasa rindu yang semakin membumbung tinggi. Tak hanya itu aku pun harus mengakui tiap hari aku membaca ulang obrolan kita. Entah kenapa setelahnya aku menjadi tenang. Kedekatan kita saat itu aku pikir menunjukan ikatan yang mungkin bisa diajak ke jenjang yang lebih serius. Lebih dari sekedar teman bicara. 

Namun saat itu juga secara tak langsung kau mengabarkan bahwa hatimu bukan hanya tertuju padaku atau malah bukan untukku. Kau mencinta yang lain, yang aku yakin dia lebih awal dariku dalam hal akrab denganmu. Sesaat semenjak hari itu aku tak bisa menahan kekacauan dalan batinku. Relungku bergejolak menentang prinsip-prinsip yang kutegakan. Sehingga dalam diriku yang nampak riang dari luar, sebenarnya sedang terjadi perang yang luar biasa di dalamnya. Aku tak mampu lagi mempertahankamu. Rasa cinta itu dibunuh oleh logika-logika sederhanaku. Aku harus melupakanmu segera. Agar kembali damai segala hal yang ada didalam hatiku, meskipun itu berarti aku harus menikam diriku setiap kali kerinduan itu muncul kembali. 

Entah sampai kapan aku mampu, kini aku mencoba mengalihkan setiap ada sosokmu yang terlintas di benakku. Aku berkenalan dengan orang lain, namun aku harus jujur. Tak ada satupun untuk saat ini yang seperti dirimu. Andai saja lisanku lebih tegas daripada angin-angin ini. Aku berharap bisa menyampaikan apa yang aku rasa. Sembari menikmati matahati sore di ufuk senja. Dan bercerita bahwa terkadang cinta bisa membuatmu menderita sejadi-jadinya.

Comments

Popular posts from this blog

Berbuat Baik, Sebaik Mungkin

Opini kali ini, judulnya tentang berbuat baik; sebaik mungkin. Tadi malem, saya ngaji di salah satu majlis. Kata ustadznya, ada maqalah yang bilang kek gini. " Kalau kamu muliakan orang alim, sejatinya kamu sedang memuliakan dirimu sendiri".  Kemarin, saya juga ngelakuin suatu hal yang udah maksimal tapi cuma dapet apresiasi minimal dari atasan. Seringkali dalam kehidupan hal tersebut terjadi. Kita ngebelain ngelembur, kerjain mati-matian, serius melakukan yang terbaik, tapi dapet apresiasi yang minim dari orang lain. Manusiawi sih. Sangatlah wajar kalau kita udah ngelakuin suatu pekerjaan dengan maksimal dan kita juga ngarep apresiasi yang setimpal dari orang lain. Ngarep itu kan udah jadi rutinitas keseharian buat kita, kenapa? Karna kita niatnya dari awal keliru.  Saya kadang ngrengeng-ngrengeng atau membayangkan beberapa hal yang saya lakukan dulu. Dulu waktu kerja di pabrik, saya sebagai anak yang baru lulus, shock betul waktu itu. Dapet kerjaan yang modalnya

Ustadz Hanan Attaki "Walisongo Zaman Now"

Oleh : Arsa Pagi ini saya sedikit terinspirasi dan termotivasi oleh beberapa video yang digarap oleh Ustadz Hanan Attaki dengan gerakan "shift" bentukannya. Secara pribadi jujur saya menyukai apa yang dilakukan oleh Ustad dan kolegannya. Bak seorang juru taktik sepakbola, beliau sangat visioner dan paham cara merebut atau mengajak hati kawula muda untuk berhijrah. Kemasan dakwah dengan tema-tema sosial kekinian serta memanfaatkan banyak teknologi zaman sekarang membuat kajian yang dipimpinya beda dengan yang lainnya. *Ustadz Hanan Attaki Ustad Hanan Attaki ini seperti penjelmaan dari walisongo jaman dulu . Dahulu Sunan Kalijogo dan Sunan Bonang memanfaatkan media gamelan dan wayang untuk berdakwah, mengajak serta membumi islamkan nusantara. Dakwah yang terbukti moncer ini berhasil membuat nama mereka dikenang hingga sekarang dan bahkan makam-makamnya masih saja memberikan keberkahan kepada warga sekitar karena sering dikunjungi oleh penziarah dari luar daerah. 

Sebuah Pengalaman

Taukah kalian bahwa untuk menciptakan sebuah lukisan yang sempurna, enak dilihat dan sesuai harapan kalian. Maka yang harus kalian miliki adalah puluhan ataupun ratusan alat dan bahan. Kalian membutuhkan banyak sekali jenis warna yang sesuai dengan apa yang kalian harapkan, kuas dengan berbagai ukuran untuk membuat detil-detil yang meyakinkan, canvas yang masih putih untuk menuangkan berjuta ide kalian dan sedikit passion untuk melukis. Begitupun hidup. Tabula rasa. Sebuah teori mengenai bagaimana manusia berkembang sebagai seorang individu. Seorang psikolog bernama john locke mengatakan bahwa manusia lahir ke bumi tanpa membawa pengalaman mental apapun. Mereka selayaknya kertas kosong. Sejalan dengan pendapat dikalangan umat muslim bahwa bayi lahir dengan fitrahnya yang suci. Pengalaman lingkungan serta didikan orang tua lah yang membentuknya menjadi seorang individu. Dan itulah jawaban mengapa manusia begitu beragam. Kembali ke lukisan. Analogi lukisan tersebut serupa dengan kehidupa