Skip to main content

HIJRAH.

     Setiap hijrah butuh sebuah proses, karena makna hijrah sendiri adalah berproses. Entah menjadi baik ataupun lebih baik lagi. Hijrah selalu dikaitkan dengan hal positif, kebanyakan orang salah mengutip atau menyamakan hijrah dengan move on. Hijrah adalah move forward, menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kamu yang sebelumnya membuang-buang waktumu untuk hal yang kurang bermanfaat untuk tujuanmu, dengan kerelaan hati kamu mau mengubahnya meski berat, tersiksa, tidak dikenal atau apapun.

*pixabay.com
Pun kamu tak disiapkan untuk menjadi manusia yang stuck pada posisi tertentu, kamu di izinkan untuk bergerak, hijrah dari berbagai hal yang mengganggumu. Kamu pantas untuk itu, ini hidupmu dan kamu yang menjalani. Kamu pemeran utama dalam hidupmu ini. Kamu yang bertanggung jawab atas apa yang kamu pilih atau rasakan selama hidup ini.
Terkadang dalam suatu momen kehidupan, kamu akan merasakan banyak tekanan yang mungkin tak pernah berhenti dan terus-terusan terulang. Sehingga kamu menjadi jatuh, tertinggal, jiwamu sakit saat itu dan kamu mencari jawaban atas segala permasalahanmu saat itu. Entah itu permasalahan social, romantika atau ekonomi yang sering kali tabu jika dibicarakan dengan orang lain. Kamu kehilangan kepercayaan kepada siapapun bahkan orang terdekatmu sekalipun tak kamu pilih untuk menjadi tempat bercerita. Kamu lebih memilih menyelesaikan segalanya sendiri. Pesanku adalah “berhentilah”.

Berhentilah merisaukan apapun kejadian yang terus berulang dan menyakiti hatimu. Masalah datang dan pergi bukan untuk dirisaukan, namun untuk diselesaikan. Dengan caramu, kalau tak berhasil kamu boleh menggunakan cara orang lain. Tidak masalah meminta bantuan atau sekedar meminta saran kepada orang lain, terkadang hal tersebut membantu.

Satu hal yang perlu kamu ketahui, kamu di izinkan untuk memilih jalan hidupmu. Kamu sangat di izinkan untuk bertanggung jawab dengan apa yang kamu pilih, you deserve for moving forward. Kamu tak perlu risau dengan apa yang orang lain lakukan atau pikirkan mengenai keputusanmu. Ini hidupmu, bahagia atau tidak, dirimu yang memilih. It depends on you. Jalani setiap fase dalam hidupmu tanpa merasa tertekan tentang masa depanmu. Masa depanmu belum diciptakan, masa depanmu bergantung pada apa yang kamu pilih saat ini. Dan tentu setiap pilihan akan dipertanggungjawabkan oleh dirimu sendiri.
Selamat berhijrah, nikmatilah hijrahmu dan jangan sesali apapun yang kamu pilih. Setiap mawar pasti berduri, namun ia tetap mawar.

Arsa. 

Comments

Popular posts from this blog

Berbuat Baik, Sebaik Mungkin

Opini kali ini, judulnya tentang berbuat baik; sebaik mungkin. Tadi malem, saya ngaji di salah satu majlis. Kata ustadznya, ada maqalah yang bilang kek gini. " Kalau kamu muliakan orang alim, sejatinya kamu sedang memuliakan dirimu sendiri".  Kemarin, saya juga ngelakuin suatu hal yang udah maksimal tapi cuma dapet apresiasi minimal dari atasan. Seringkali dalam kehidupan hal tersebut terjadi. Kita ngebelain ngelembur, kerjain mati-matian, serius melakukan yang terbaik, tapi dapet apresiasi yang minim dari orang lain. Manusiawi sih. Sangatlah wajar kalau kita udah ngelakuin suatu pekerjaan dengan maksimal dan kita juga ngarep apresiasi yang setimpal dari orang lain. Ngarep itu kan udah jadi rutinitas keseharian buat kita, kenapa? Karna kita niatnya dari awal keliru.  Saya kadang ngrengeng-ngrengeng atau membayangkan beberapa hal yang saya lakukan dulu. Dulu waktu kerja di pabrik, saya sebagai anak yang baru lulus, shock betul waktu itu. Dapet kerjaan yang modalnya

Ustadz Hanan Attaki "Walisongo Zaman Now"

Oleh : Arsa Pagi ini saya sedikit terinspirasi dan termotivasi oleh beberapa video yang digarap oleh Ustadz Hanan Attaki dengan gerakan "shift" bentukannya. Secara pribadi jujur saya menyukai apa yang dilakukan oleh Ustad dan kolegannya. Bak seorang juru taktik sepakbola, beliau sangat visioner dan paham cara merebut atau mengajak hati kawula muda untuk berhijrah. Kemasan dakwah dengan tema-tema sosial kekinian serta memanfaatkan banyak teknologi zaman sekarang membuat kajian yang dipimpinya beda dengan yang lainnya. *Ustadz Hanan Attaki Ustad Hanan Attaki ini seperti penjelmaan dari walisongo jaman dulu . Dahulu Sunan Kalijogo dan Sunan Bonang memanfaatkan media gamelan dan wayang untuk berdakwah, mengajak serta membumi islamkan nusantara. Dakwah yang terbukti moncer ini berhasil membuat nama mereka dikenang hingga sekarang dan bahkan makam-makamnya masih saja memberikan keberkahan kepada warga sekitar karena sering dikunjungi oleh penziarah dari luar daerah. 

Sebuah Pengalaman

Taukah kalian bahwa untuk menciptakan sebuah lukisan yang sempurna, enak dilihat dan sesuai harapan kalian. Maka yang harus kalian miliki adalah puluhan ataupun ratusan alat dan bahan. Kalian membutuhkan banyak sekali jenis warna yang sesuai dengan apa yang kalian harapkan, kuas dengan berbagai ukuran untuk membuat detil-detil yang meyakinkan, canvas yang masih putih untuk menuangkan berjuta ide kalian dan sedikit passion untuk melukis. Begitupun hidup. Tabula rasa. Sebuah teori mengenai bagaimana manusia berkembang sebagai seorang individu. Seorang psikolog bernama john locke mengatakan bahwa manusia lahir ke bumi tanpa membawa pengalaman mental apapun. Mereka selayaknya kertas kosong. Sejalan dengan pendapat dikalangan umat muslim bahwa bayi lahir dengan fitrahnya yang suci. Pengalaman lingkungan serta didikan orang tua lah yang membentuknya menjadi seorang individu. Dan itulah jawaban mengapa manusia begitu beragam. Kembali ke lukisan. Analogi lukisan tersebut serupa dengan kehidupa