Pagi ini jarwo dan budi kebetulan ditugasi untuk membantu proses pemakaman jenazah mbah Ginem. Dan terjadi obrolan singkat antara keduannya. Jarwo : bud, hari ini mbah Ginem, besok giliranmu.. Budi : eh eh... Maksudmu opo wo. Kamu itu kalau ngomong sembarangan saja Jarwo : lho ya bener tho, besok itu kan pasti giliranmu. Masa aku bilang "kemarin" giliranmu, yo salah tho. Budi : KRP! Jarwo : opo kui Budi :karepmuuuu... Jarwo : ojo nesu tho bud, tapi mbah ginem ini beruntung ya. Budi : kok bisa wo? Jarwo : iya, meninggalnya hari jumat. Katane masuk surga kan? Neg hari jumat meninggale? Budi : ooo.. Iyo wo betul itu. Aku juga pernah denger dari pak ustad badrun arab iku. Jarwo : tapi aku prihatin bud, beliau ini padahal orang baik ya. Lha kok yang takziyah ndak banyak gitu. Budi : kui namane takdir wo Jarwo : yo itu aku yo tau bud, maksudku itu bukan jumlahnya yang sedikit, tapi ngajinnya itu lho sedikit.. Jadi beribu ribu malaikat yang biasa naungi di pengajian pen
Sebuah Media untuk berbagi pengetahuan serta media untuk merefleksi tingkah laku kita dalam kehidupan sehari hari