Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2017

James and The Legend Sword |part 2

lanjutan dari part 1 James bangun, melihat sekelilingnya, daratan, rumah, tempat bermain, semua kenangan kini hancur tak bersisa sedikitpun. Air matanya menetes, kemudian pandangannya beralih ke pedang disampingnya. James mengambil pedang tersebut lalu membuangnya jauh jauh. Air matanya semakin deras, lututnya menyentuh tanah, kepalanya tertunduk. Kali ini dia mengutuk langit dan pedang legenda tersebut. Perasaan dendam sudah tertanam di hatinnya, dia bertekad akan membalaskan dendamnya, entah bagaimanapun carannya. …         *pixabay.com Sementara di laut lepas ada seorang nelayan yang melihat kejadian mengerikan tersebut. Selama bertahun tahun melaut dia baru melihat kejadian ini untuk pertama kalinnya.    Dan ini adalah kejadian yang benar benar mengerikan. Dia meyakini tak aka nada satu orangpun yang mampu menyelamatkan diri mereka dari kejadian tersebut. Namun dalam hati nelayan tersebut rasa penasaran seolah olah memaksa dia untuk menuju ke daratan Euronasia. Lantas

Masalah Remaja di Zaman Millenial " Bingung Mencari Identitas Diri"

Kebingungan identitas merupakan masalah besar yang dialami oleh seorang remaja di kisaran usia 12 hingga 18 tahun. Pada masa ini menurut seorang ahli psikologi kelahiran Jerman, yakni Erik Erikson. Seseorang pada masa ini mengalami 2 kondisi yang harus dilewati yakni antara menemukan identitas dan kebingungan mencari identitas dirinya. Usia 12 hingga 18 tahun di Indonesia adalah masa masa seseorang menginjak bangku sekolah menengah pertama hingga lulus dari sekolah menegah atas. Lingkungan sangat memberi pengaruh yang besar pada fase atau tahap perkembangan ini. Karena masa ini adalah masa transisi dari seorang “anak anak” menuju ke fase “ dewasa awal”. Crosswalk.com Dimana fase dewasa awal mengharuskan seseorang mengenal atau memilik identitas yang tepat sehinggga memudahkannya untuk menjalin sebuah hubungan social dengan lebih mudah. Kegagalan mengenal identitas di masa remaja bisa berakibat fatal bagi perkembangan selanjutnya. Anak akan mengalami fase yang disebut kebi

Aku 3

Bismillah. Assalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh. Semoga keselamatan, rahmat dan keberkahan melimpahi kalian. Tulisan ini atau artikel yang sudah 3 series ini merupakan ketidaksengajaan saya dalam menulis. Berawal dari kegelisahaan dan kegamangan dalam memandang permasalahan hidup yang sekiranya mampir di kehidupan saya sebagai seorang lelaki biasa. Entah harus mulai dari mana. Sebenernya terbersit sedikit tadi untuk menceritakan hal ini pada seseorang yang kebetulan lagi deket akhir akhir ini. Tapi ngga etis keknya ngebebanin seseorang dengan kegamangan saya. Dia pantas untuk berbahagia dan jangan sampailah cerita saya membuat beban dikehidupannya. Actually kehidupan saya ya ngga parah parah banget. Saya ngga punya utang yang banyak, saya engga punya pacar yang ribet, saya ngga punya musuh selain diri saya sendiri. Dan saya ngga terlalu kebebani dengan omongan orang paling tidak untuk saat ini, lagian siapa juga yang mau ngomongin saya ya, hehehe. Pun setidaknya tidak diken

Waktu dan pemuda masa kini.

Assalamuallaikum. Waktu dan pemuda masa kini . Entah saya ataupun kalian atau bahkan bermilyar milyar orang di bumi bulat dan datar ini bisa saya pastikan sebagian besar waktunnya pasti dihabiskan bersama sebuah alat berukuran beberapa inch yang bisa digunakan untuk melakukan berbagai hal. Mulai dari berkirim pesan, telpon, berselancar di dunia maya, bersosialisasi di medsos dan bahkan ber-swafoto (selfi... Selfi). Alat ini disebut 'henpon', berbagai macam merk ada mulai dari yang rasa lokal hingga kelasan internasional. Mulai 'Ald*' hingga 'samyang'. Sudah berbagai varian mereka jual, macam permen, yang belakangan ini malah jarang kita liat iklannya di tv. Tiap tahun para raksasa teknologi ini menelurkan berpuluh puluh series baru. Yang terakhir adalah galaxy note 8 besutan samsung, mulai melenggang dengan duh... Indah sekali nih hape. Saya yang baru beberapa taun ngerasain varian 'note' milik samsung saja sudah sangat kagum. Padahal hape saya kelu

Bahagia

Assalamuallaikum. Biar bisa bahagia, apakah kita butuh sebuah aturan atau tips mengenai hal tersebut? Hehe, bahkan di dunia ini ada juga ya aturan buat bahagia. Tapi kali ini saya engga akan ngebahas aturan kebahagiaan yang dibolehkan. Saya akan lebih ngebahas ke "bagaimana caranya biar bahagia". Bahagia yang sebenarnya. Bukan bahagia yang sifatnya temporary, bahagia yang benar benar didamba. Setidaknya yang pernah saya alami. Karena katanya sebuah pengetahuan, baru bisa diakui  kebenaranya ketika  hal tersebut pernah dialami, dan bahkan bisa meningkat reabilitasnya ketika disepakati oleh sejumlah orang atau kelompok. Mari menyelesaikannya sampai akhir... 1. Nikmatilah hidupmu... Sebelum ngebahas yang pertama, mungkin ada beberapa dari temen temen yang bakalan terbersit dibenaknya pemikiran kalau "bahagia bagi setiap orang bisa memiliki makna yang berbeda. Pun juga dengan caranya." Yap. Bener. Sangat setuju. Tapi tips yang akan saya sampaikan adalah hal hal ya