Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2018

Menikah tanpa pacaran dulu dan menikah dengan melalui proses pacaran dulu. Harmonis mana?

Hai ! Jadi bbrp waktu lalu saya nda sengaja ngelihat salah satu jurnal psikologi yang ngebahas judul diatas. Otomatis sebagai seorang yg masih dalam proses pencarian itu (itu apa'an?). Saya jadi tertarik dan tak sempetin buat ngebaca di perpus kampus karena jurnal ngga boleh dibawa pulang. Setengah jam lamanya saya termanggut-manggut membaca jurnal tersebut. Seolah salah satu pertanyaan abadi saya terjawab lagi. Pertanyaan tentang, "haruskah gw pacaran dulu kalau mau nikah?". Nah jurnal penelitian tersebut ngejelasin ke saya bahwa menurut teori. Kepuasan pernikahan itu bergantung pada kualitas beragama seseorang atau pasangan tersebut. Entah dia muslim atau bukan. Jadi gampanganya seorang yang alim dalam ilmu agama secara realistis, kehidupan pernikahan mereka akan memuaskan. Dan sebaliknya. Nah didalam penelitian itu juga dijelaskan tentang makna pacaran di berbagai kalangan. Ada yang menganggap itu adlh hubungan penjajagan sebelum nikah, ada yang bilang itu adalah t

Bercerita (1)

Ini mungkin bakalan jadi tulisan yang berseries karena ditulis berdasarkan pengalaman yang nyata sedang saya alami. Dan rubrik atau topiknya bakalan ngalor ngidul. Jadi harap bersabar. Tapi pasti kalian dapet manfaat atau insight baru. Ngampus. Perkara yang tabu bagi saya untuk membicarakannya. Karena ngampus sebelumnya jadi kegiatan yang "dijauhi" dalam kehidupan saya. Kenapa? Nda tau, semacam punya rasa inferioritas terhadap orang-orang yang berhasil kuliah. Tadinya saya termasuk orang yang "mengutuk" (hilih) maksud saya jadi semacam suporter kaum yang membenci sistem pendidikan modern. Seperti kalian tau pendidikan kita ini kan katanya berasal dari revolusi industri di perancis sana. Ya, sekolah kita adalah penyedia pasokan tenaga yang akan menjamin keberlangsungan sebuah industri. Paling mudahnya, sekolah kita ini untuk jadi karyawan. Masih sedikit sekolah yang mendidik seseorang untuk jadi pengusaha, ya karena pengusaha itu ladang ketidakpastian. Dan kebiasaa