Baru saja kita melalui hari bersejarah untuk negeri ini, pelantikan presiden NKRI yg hikmat dan membawa semangat baru. Yah.. ibarat kata, ini adalah Angin dari surga. Sosok yang dikagumi serta dihormati di mancanegara. Tapi sayang, masih saja ada beberapa orang di negeri kita yang "gagal move on", yang menjadikan mereka akan tetap sibuk menjadi "pengamat keburukan orang lain".
Yah.. selain itu kita juga telah move on dari 1435 H ke 1436 H (entah bener atau salah sih) , sebuah hari yang menandai peristiwa hijrahnya sang Cahaya Pilihan menuju ke peradaban yang mengagumkan. Sepatutnya pun kita juga bisa menerapkan hal itu kepada diri kita "move on" dari kesempitan hati dan pikiran guna menuju kemegahan hati dan pikiran pula, yang mungkin dapat membantu presiden kita untuk mewujudkan gagasan Revolusi Mental - nya. Mental yang bersih , bebas dari pengaruh apapun.
Menjalani kehidupan memang tak mudah apabila kita menggunakan cara cara yang baik dan benar, tapi apa salahnya jika kita mencoba, start from ourself and then forward it to each other, menjadi baik, berguna serta bermanfaat. Ingat " sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama ".
Lihatlah hikmahnya, karena di setiap puncak gunung tertinggi selalu ada pemandangan yg menakjubkan , ketika kita jatuh pada suatu bagian kehidupan, anggaplah itu pupuk kandang yang baunya tidak sedap namun bermanfaat bagi kita. Dengan melihat hikmah dari setiap kejadian yang ada, hal itu akan menjadikan kita manusia yang bijak , tak sombong namun tetap pantas dihormati. Ingat " Langit tak perlu mengatakan bahwa dia tinggi ".
Salam...
Comments
Post a Comment