Assalamuallaikum wr. wb
Udah
malem dan ngga ngantuk itu momen yang sangat “ sesuatu “ dah. Pernah ngga
kalian ngalamin ini? Udah malem, ngga ngantuk , malam minggu , di kamar doang ,
ngga punya istri.....dahhhh kelar kayaknya hidupmu. Benar benaar malam yang
suram (hehehehe).
Beberapa
hari ini saya mengalami hari hari yang luar biasa, eh tapi sebelum bahas itu
sebnernya saya malu lho kalau semisal blog saya itu isinya curhatan semua. Jadi
kesannya blog ini jadi buku diary saya deh. Tapi namanya juga hobi ya ngga bisa
diubah, tiap kepikiran sesuatu jadi pengen nulis. Barusan saja sy kepikiran
tentang karya karya nya Raditya Dika. Buku bukunya, film film nya , videonya ,
dsb... jujur sy suka dengan karyannya lho. Menurut saya karya karya si bang
radit ini jujur banget, sesuai dengan
keadaan nyata. Karena banyak kan orang orang aneh yang aneh tapi sok normal , masih sibuk menghiasi
dirinnya dengan perhiasan dunia. Mereka yang ngga pakai moral mereka, atau
mungkin udah mati kali yaa akal dan hati mereka.
Saya
ada cerita, suatu saat ada seorang pemuka Agama sedang mengundang seorang
budayawan yg terkenal beserta komunitas
bentukan budayawan tersebut. Sang pemuka agama beserta paraf donatur memperkenalkan kepada budayawan
tersebut mengenai sebuah tempat ibadah yang akan mereka bangun, sebuah tempat
ibadah yang sangat megah. Namun setelah menjelaskan panjang lebar kepada
budayawan tersebut, sang budayawan berkata “ apalah artinya kami yang hanya
rakyat kecil...” . jadi maksud dari cerita tersebut adalah boleh dan sangat
boleh kita menunjukan kemampuan kita kepada manusia, namun kita juga memiliki kewajiban untuk memikirkan sesama, kita
ini kan sedikit banyak merupakan perantara
Tuhan untuk membantu sesama kan. Jadi sebelum kita show off didepan manusia ada
baiknnya kita memikirkan apa yang bisa
aku lakukan untuk sekitar.
Wassalamuallaikum.
Comments
Post a Comment