Assalamuallaikum
Today I’d like to
discuss about Defense mechanism from freud theory
*from google |
Seperti yang udah dijelasin dalam artikel sebelum nya klik disini . Di dalam tubuh kita ada
beberapa hal menarik yang masih bisa kita kenali,seperti struktur jiwa kita di
artikel pertama ,lalu instink di artikel kedua klik disini
Nah dari kedua hal tersebut terkadang ada beberapa hal yang
tidak bisa dipenuhi oleh Tubuh atau mendapat penolakan dari tubuh secara tidak
langsung dan biasannya tanpa kia sadari. Hal hal tersebut mengakibatkan
terjadinnya kecemasan, ada 3 kecemasan menurut Freud yakni :
1.
Kecemasan Realita
Kecemasan realita adalah kecemasan dari
ketakutan atau bahaya yang berasal dari bahaya luar, semisal takut hantu, takut pulang malam dsb.
2.
Kecemasan Neurotik
Kecemasan neurotik adalah kecemasan yang berhubung dengan id dan ego. Merupakan ketakutan akan id dan ego nya keluar jalur. Semisal takut hasrat tidak terpenuhi, phobia phobia, dsb.
3.
Kecemasan Moral
Kecemasan moral adalah ketakutan terhadap hati nuraninnya sendiri , merasa bersalah apabila melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nilai moral.
Penolakan atau cara yang dilakukan oleh tubuh untuk
menghindari hal hal yang mungkin merugikan kita ini disebut dengan “ Mekanisme
Pertahanan diri”. Macamnya ada 9 ,kita akan bahas satu persatu.
1.
Represi
Represi adalah menyingkirkan kecemasan dengan
cara menyingkirkan dari kesadaran pikiran atau perasaan. Semacam menyembunyikan
kecemasan tersebut. Namun hal ini menjadikan kecemasan tersebut masuk ke dalam
alam bawah sadar.
2.
Reaction formation
Reaction formation adalah mereduksi kecemasan
dengan cara memunculkan perilaku yang berlawanan. Semisal menyembunyikan cinta
dengan cara pura pura benci.
3.
Displacement
Displacement adalah menghilangkan kecemasan
dengan cara mengalihkan dorongan pada obyek yang lebih lemah atau aman.Semisal
ketika kita dimarahi oleh dosen di kampus, lalu kita tidak mampu melawan karena
kita takut dengan dosen. Namun setibannya di rumah kita melampiaskan amarah
kita ke saudara kita atau ke sesuatu yang lebih lemah.
4.
Fiksasi
Fiksasi adalah menghilangkan kecemasan dengan
cara memilih untuk berada pada zona nyaman, tidak mengambil resiko apapun.
5.
Regresi
Regresi adalah menghilangkan kecemasan dengan
cara kembali pada tahap perkembangan sebelumnya. Atau dalam artian ketika
muncul kecemasan maka otomatis kita akan kembali pada fase sebelum kecemasan
tersebut muncul.
6.
Proyeksi
Proyeksi adalah menghilangkan kecemasan dengan
cara mengatributkan apa yang dirasakan kepada orang lain, atau dalam artian
menyalahkan orang lain. Semisal kita tertarik kepada perempuan, namun kita
mengatakan bahwa perempuan tersebut genit kepada kita, padahal jelas jelas kita
yang tertarik.
7.
Introjeksi
Introjeksi adalah defense mecanism yang
merupakan kebalikan dari proyeksi. Jadi memproyeksikan apa yang ada pada orang
lain untuk dirinya sendiri.
8.
Sublimasi
Sublimasi adalah defense mecanism yang
menghilangkan kecemasan dengan cara mengalihkan dorongan pada perilaku yang
diterima masyarakat. Semisal berpuasa, kita menyublimasi keinginan untuk makan
ke kegiatan puasa.
9.
Rasionalisasi
Rasionalisasi adala menghilangkan kecemasan
dengan cara menggunakan alasan rasional untuk pembenaran.
Nah hal hal diatas lah yang disebut dengan mekanisme pertahanan diri, dan tanpa kita sadari kita sering melakukan hal hal tersebut. Apa gunannya? Untuk mempertahankan Id,Ego dan Super Ego kita pada tahapan yang menurut kita benar.
Seperti Artikel sebelum sebelumnya
,Artikel kali ini juga ditujukan untuk mengenal diri, memahami setiap perilaku
kita.Yang diharapkan lebih bisa mengontrol tingkah laku kita. Mungkin ini
artikel terakhir dari Freud.
Setelah ini, Ngaji Psikologi akan diubah
menjadi Artikel dengan sub tema “Mengenal diri” saja ya, biar lebih merakyat, karena
sepertinnya Ngaji itu seharusnya yang mengampu adalah Kiai atau yang
selevel,sedang saya belum selevel.(hehe)
Dibawah ada 1 quote menarik dari Freud,
diartikan sendiri ya,jangan males…
Terima kasih
Wassalamuallaikum.
“ The
great question that has never been answered,and which I have not yet been able
to answer, despite my thirty years of research into the feminine soul, is ‘what
does a woman want?”
Comments
Post a Comment