Kebingungan identitas merupakan masalah besar yang dialami
oleh seorang remaja di kisaran usia 12 hingga 18 tahun. Pada masa ini menurut
seorang ahli psikologi kelahiran Jerman, yakni Erik Erikson. Seseorang pada
masa ini mengalami 2 kondisi yang harus dilewati yakni antara menemukan
identitas dan kebingungan mencari identitas dirinya.
Dimana fase dewasa awal mengharuskan seseorang mengenal atau
memilik identitas yang tepat sehinggga memudahkannya untuk menjalin sebuah
hubungan social dengan lebih mudah. Kegagalan mengenal identitas di masa remaja
bisa berakibat fatal bagi perkembangan selanjutnya. Anak akan mengalami fase
yang disebut kebingungan identitas dan memungkinkan salah dalam mengambil role model yang tepat dan menimbulkan
rasa tidak percaya kepada diri sendiri.
Usia 12 hingga 18 tahun di Indonesia adalah masa masa
seseorang menginjak bangku sekolah menengah pertama hingga lulus dari sekolah
menegah atas. Lingkungan sangat memberi pengaruh yang besar pada fase atau
tahap perkembangan ini. Karena masa ini adalah masa transisi dari seorang “anak
anak” menuju ke fase “ dewasa awal”.
Crosswalk.com |
Umumnya seorang remaja akan mulai mencari model identitas
diri di lingkungan terdekatnya terlebih dahulu. Bisa orang tua, saudara atau
mungkin tetangga. Untuk itu perlu dipahami oleh sekalian orang tua bahwasannya
pada masa Remaja, anak sangat membutuhkan sosok manusia yang bisa dijadikan
panutan.
Petama jelas mereka akan mencari sosok itu di kedua orang
tuanya. Apabila kedua orang tua tidak memberikan panutan atau “sosok” yang diharapkan
oleh anak. Maka kemungkinan dia akan mencari figure lain diluaran sana. Kalau pas
dapet figure yang baik, beruntunglah orang tua tersebut, namun ketika bukan figure
yang baik,bisa jadi sebuah kerugian yang besar bagi orang tua anak tersebut.
Jadi jangan salahkan anak kalian ketika anak kalian tidak
menaruh rasa hormat pada kalian. Karena kalian bukan figure yang menjadi contoh
identitas dirinya. Banyak aspek yang akan berusaha digali di masa remaja ini. Semisal
ketertarikan, agama, hobi, dsb. Yang terpenting pada masa ini adalah sebuah
lingkungan yang terkondisi dengan baik
sehingga seorang anak tidak kebingungan
mencari model atau figure “impian” di dalam circle
kehidupannya.
Jadi pastikan kita membantu mereka melalui sebuah proses
pencarian identitas mereka dengan baik dengan menjadi figure yang baik dan bias
dicontoh, serta menciptakan lingkungan yang terstruktur dengan baik,
membiasakan mereka melihat,mendengar dan berkumpul dengan orang baik. Serta tidak
lupa menjadi sahabat mereka dalam masa pencarian jatidiri ini. Bantu mereka
melaluinya.
Arsa.
Arsa.
Comments
Post a Comment