Oleh : Arsa
Pagi ini saya sedikit terinspirasi dan termotivasi oleh beberapa video yang digarap oleh Ustadz Hanan Attaki dengan gerakan "shift" bentukannya. Secara pribadi jujur saya menyukai apa yang dilakukan oleh Ustad dan kolegannya. Bak seorang juru taktik sepakbola, beliau sangat visioner dan paham cara merebut atau mengajak hati kawula muda untuk berhijrah. Kemasan dakwah dengan tema-tema sosial kekinian serta memanfaatkan banyak teknologi zaman sekarang membuat kajian yang dipimpinya beda dengan yang lainnya.
*Ustadz Hanan Attaki |
Ustad Hanan Attaki ini seperti penjelmaan dari walisongo jaman dulu . Dahulu Sunan Kalijogo dan Sunan Bonang memanfaatkan media gamelan dan wayang untuk berdakwah, mengajak serta membumi islamkan nusantara. Dakwah yang terbukti moncer ini berhasil membuat nama mereka dikenang hingga sekarang dan bahkan makam-makamnya masih saja memberikan keberkahan kepada warga sekitar karena sering dikunjungi oleh penziarah dari luar daerah.
*Ustadzah Haneen Akira |
Kejelian serta kesabaran Ustad Hanan Attaki beserta istrinya sangat patut diacungi jempol. Mereka berdua berhasil membagi tugas masing-masing dengan cermat. Yakni Ustad Hanan Attaki yang memimpin bagian laki-laki dan Ustadzah Haneen Akira yang memimpin bagian perempuan, tentunya target dakwah utama mereka adalah para pemuda yang kemungkinan besar, kelak menjadi para pemimpin di negeri ini. Meskipun banyak juga orang tua dan anak-anak yang mengikuti kajian mereka.
Dua pendakwah "zaman now" ini merupakan contoh dari kecerdasan yang dikoordinir, yang ternyata mampu mengalahkan kebodohan-kebodohan yang terkoordinir maupun tidak. Mereka seolah benar-benar mewarisi sikap fathonah dalam berdakwah ala Rasulullah dan Walisongo. Bahkan saya membayangkan kalau walisongo di syurga saat ini, juga tersenyum melihat cara dakwah mereka. Tak khayal cara-cara berdakwah merekapun kini ditiru oleh banyak kalangan pendakwah. Semoga hal-hal semacam ini menjadi titik balik atau bagian indah dari revolusi dakwah yang nyata bagi segenap bumi nusantara.
Semarang, 5 desember 2017
*pict from aldiripani.com dan srialhidayati.com
Comments
Post a Comment