Alkisah ada beberapa orang yang datang ke rumah Maulana Rumi, namun sang maulana enggan membukakan pintunya atau menjawab salamnya untuk beberapa saat untuk menunjukan sebuah "rasa kasih" Allah kepada beberapa orang tersebut.
Setelah dibukakan sang maulana menjelaskan bahwa ke-engganan maulana untuk membukakan pintu atau membalas salam orang-orang tersebut adalah karena Maulana Rumi ingin Allah yang membalas kebaikan mereka selama mereka melakukan semua hal tersebut karena Allah.
Maulana menjelaskan bahwasanya ketika seseorang menanggung derita berupa pengorbanan harta, jabatan atau hal serupa lainnya. Balasan terbaik adalah balasan dari Allah ta'ala. Dan balasan dari Allah merupakan kenikmatan ukhrawi yang abadi. Sedang balasan dari Maulana Rumi merupakan kenikmatan duniawi yang bersifat temporary.
Harta benda dicari untuk membeli "harta/benda" yang lain. Seperti mencari uang untuk membeli mobil, rumah dsb. Jarang sekali ada yang berniat untuk mencari uang agar bisa bersedekah ataupun melakukan ibadah lainnya. Dunia seperti itulah yang dipuja, ditakar dan dimuliakan. Dunia yang berupa kekayaan harta benda.
Comments
Post a Comment