Skip to main content

Sirkus Kehidupan

Sewaktu saya masih duduk dibagku sekolah dasar banyak hal menarik yang terjadi di hidup saya, salah satunya adalah ajakan sekolah untuk menonton pertunjukan sirkus secara kolektif. Waktu itu tiket masuk ke sirkus sekitar 20 ribu rupiah. Karena kolektif kami mendapat potongan harga tentunya.

Hari itu pun tiba, saya dan teman-teman duduk di sebuah kursi yang dibangun melingkar menyerupai sebuah hall. Ditengahnya ada panggung pertunjukan. Berbagai pentas pun ditampilkan satu persatu. Mulai dari binatang yang pandai melompat lingkaran holahop yang ada api nya, hingga pertunjukan menakjubkan seperti orang bergelayutan di atap hall dengan beberapa tali. Semuanya membuat kami terkesan saat itu.

Sekarang, ketika saya mencoba sedikit merefleksi hidup. Saya seolah teringat kembali dengan sirkus-sirkus tersebut. Hidup tak ubahnya nampak seperti sirkus. Banyak hal lucu dan menakjubkan terjadi. Hal-hal tak terduga yang tak pernah ada dibenak kita sekalipun sangat sering kita jumpai di kehidupan manusia dewasa.

Tempo hari, ada gadis usia 20 tahunan menghubungi saya lewat dm instagram yang dilanjutkan ke percakapan whatsapp. Disalah satu pertanyaan dia kepada saya adalah, "apakah jadi dewasa harus begini ya kak?". Alih-alih memberi jawaban yang menenangkan, saya lebih suka berbicara realitas nya kepada gadis tersebut. "Iya, dan ini sebuah proses". 

Dunia manusia dewasa dan anak-anak akan jelas sekali berbeda. Letak perbedaanya akan sangat banyak sekali jika dijelaskan di sini. Bahkan dunia remaja dan dewasa yang tahapannya berurutan saja sudah jauh berbeda. Banyak sekali perbedaan masalah dari setiap tahapan perkembangan usia. Sudah layaknya seperti sirkus hidup. Pertama pertunjukan imajinatif yang menyenangkan, perlahan-lahan menegangkan lantas dibagian akhir kita menyadari bahwasanya kita baru saja melalui sebuah siklus kehidupan. Yang ternyata mirip dengan sebuah sirkus yang kita lihat sewaktu kecil.

Untuk itu terkadang siklus kehidupan nampak seperti sirkus kehidupan. Santai cuma sirkus, jangan sepaneng. 


Comments

Popular posts from this blog

Berbuat Baik, Sebaik Mungkin

Opini kali ini, judulnya tentang berbuat baik; sebaik mungkin. Tadi malem, saya ngaji di salah satu majlis. Kata ustadznya, ada maqalah yang bilang kek gini. " Kalau kamu muliakan orang alim, sejatinya kamu sedang memuliakan dirimu sendiri".  Kemarin, saya juga ngelakuin suatu hal yang udah maksimal tapi cuma dapet apresiasi minimal dari atasan. Seringkali dalam kehidupan hal tersebut terjadi. Kita ngebelain ngelembur, kerjain mati-matian, serius melakukan yang terbaik, tapi dapet apresiasi yang minim dari orang lain. Manusiawi sih. Sangatlah wajar kalau kita udah ngelakuin suatu pekerjaan dengan maksimal dan kita juga ngarep apresiasi yang setimpal dari orang lain. Ngarep itu kan udah jadi rutinitas keseharian buat kita, kenapa? Karna kita niatnya dari awal keliru.  Saya kadang ngrengeng-ngrengeng atau membayangkan beberapa hal yang saya lakukan dulu. Dulu waktu kerja di pabrik, saya sebagai anak yang baru lulus, shock betul waktu itu. Dapet kerjaan yang modalnya...

Mereka terhebat

Assalamuallaikum Hay bro... Gimana kabarnya, sehat kan? Kali ini sy mau bahas tentang " teman".. Yap makhluk yg sering kita repotin atau mungkin sebaliknya ( hehehe). Kalian pasti punya kan? Teman adalah seseorang yg ngga akan mampu didefinisikan dengan apapun.mereka adalah spesies terbaik dalam hidup kita dan mereka juga sangat berpengaruh bagi kehidupan sosial kita.Tiap tiap dari mereka memiliki karakter yg berbeda beda yang mampu memberi warna untuk lukisan kehidupan kita. Teman itu adalah sekumpulan manusia yg tak akan pernah mengkhianati kalian dalam kondisi apapun, mereka itu always listening and understanding .Mereka selalu paham dengan kita, seburuk apapun kita. Jadi jangan sia siakan mereka demi apapun, karena jika kalian lakukan itu maka akan ada penyesalan di akhir cerita hidup kalian.. Sayangi mereka dan peluk mereka dengan doa doa di sepertiga malam kalian. Mereka adalah spesies terhebat yang biasa kalian panggil " teman" Ok, tengkyu Wass...

Wasilah rebana dan diba'an

Assalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh. Oy... Salam sejahtera bagi kita semua ( hahaha ) Salam diatas adalah salam formalitas yang wajib diucapkan di negeri Indonesia. Bahkan "assalamuallaikum" kalah wajib dibanding salam tersebut. Tapi bukan itu yang akan dibahas di artikel atau refleksi ini. Kali ini kita akan ngebahas budaya rebana dan diba'an atau muludan yang akrab sekali dikehidupan kaum nahdliyin . Seperti yang kita ketahui sudah 71 tahun lebih kaum nahdliyin mengawal dan menjadi katalis atau sampel dari islam di Indonesia, meski beberapa tahun terakhir posisinya sedikit bergeser dengan adanya kabilah kabilah luar yang mulai mengenalkan islam mereka ke bumi nusantara. Dan ternyata penduduk negeri kita ini tanpa disadari sudah lebih tertarik ke paham para pedagang tersebut. Ahh sepertinnya obrolan nasi kucing kali ini bisa jadi lebih berat kalau kita terus menerus membahas mereka. Sejatinnya dari nasi kucing kita benar benar belajar tentang apa itu I...