Skip to main content

Islam Cheng Ho dan Matematika Setan

Assalamuallaikum


Beberapa hari yang lalu sy sibuk ubek ubek  di Internet soal Islam di semarang dan Hubungan Matematika sama Al Qur'an. Yah ngga tau sih kenapa tiba tiba sy mikirin hal itu , tapi yo gak penting lah sebabnya kenapa. yang saya yakin ya ini yang namannya takdir.

Jadi kita mulai dengan pencarian saya mengenai Islam di Semarang. Awal awalnya dari sumber yang ngga valid ada yang bilang Islam pertama itu di bawa oleh seorang agamis yg namanya kyai damar yang sekarang masjidnya dirawat di daerah Pedamaran, Semarang. Disitu ada makamnya kyai damar dan beberapa orang entah keluarga, sahabat atau siapa gitu lah. Tapi sy ngga fokus ke situ karena sy buka sumber lain bahwasannya sekitar abad 14 atau 15 ada seorang chinese bernama Cheng Ho yang kapalnya berlabuh di sekitar Pasar Bulu. Yap konon dulu semarang itu gugusan pulau pulau kecil jadi daerah semarang bawah itu masih berupa lautan. Jadi si Cheng Ho ini mendirikan sebuah klenteng dan Musholla, nah sampai sekarang pun saya masih bingung tentang mushola dan klenteng tersebut yang konon ada di daerah sam poo kong. Kenapa sy bingung? mana mungkin si cheng ho mendirikan dua tempat keagamaan di satu waktu. Padahal menurut beberapa orang si Cheng ho ini muslim lho, jadi aneh kan ketika seseorang mendirikan klenteng dan musholla. Atau teori saya ( hehehe ) si cheng ho mendirikan klenteng dan kemudian dia gunakan untuk sholat, kalau gitu berarti sam poo kong itu bisa jadi tempat sholat cheng ho dulu. Sampai sekarang sy juga masih nyari artikel yang valid tentang islam di semarang. Kan aneh ketika saya ngga tau hal hal hebat yang terjadi di semarang ini.

Yang kedua tentang Matematika. Menurut Einsten yang sy ambil dari wikipedia "sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan " nah berarti kan matematika adalah hal yang gaib kan. mulai dari sejarah penggunaannya yang katanya ada pas jaman babilonia. zamannya harut dan marut kan berarti. Eh, tapi karena pengen tau matematika lebih dalem . Saya jadi ngerasa bodoh lho dan ahhh kayak orang aneh dan goblok banget lah. karena saya nanya sama orang lain juga tentang pertannyaan yang ngga berdasar ini. Karena di logika saya , saya sempat berpikir bahwasanya " Al Qur'an itu juga matematika lho " , jadi Allah juga aplikasi'in Matematika di Al qur'an. Bayangin aja Al Qur'an ini punya pola yang berulang ulang lho, kalian bisa cari di internet atau buku manapun. Jadi kesimpulannya Al Qur'an ini Kitab paling keren dah. Al Qur'an ini ngajarin kita semuannya lho, ya wajar juga sih.. namanya juga kalamullah .


Tapi ini obrolan warung kopi lho, bukan obrolan orang pinter. wong yang ngobrol juga cuma diri saya sendiri. Bisa jadi sy sedang dibimbing setan, karena katannya kan , orang yg ngga punya guru dalam menuntut ilmu nanti gurunnya itu setan (naudzubillah ) sih. yahh....udahan lah, Kalau semisal ada yang mau diskusi tentang hal ini , saya akan sangat bergembira sekali mendengarnya hehehe.....
ok terima kasih yaa

Wassalamuallaikum.

Comments

Popular posts from this blog

Berbuat Baik, Sebaik Mungkin

Opini kali ini, judulnya tentang berbuat baik; sebaik mungkin. Tadi malem, saya ngaji di salah satu majlis. Kata ustadznya, ada maqalah yang bilang kek gini. " Kalau kamu muliakan orang alim, sejatinya kamu sedang memuliakan dirimu sendiri".  Kemarin, saya juga ngelakuin suatu hal yang udah maksimal tapi cuma dapet apresiasi minimal dari atasan. Seringkali dalam kehidupan hal tersebut terjadi. Kita ngebelain ngelembur, kerjain mati-matian, serius melakukan yang terbaik, tapi dapet apresiasi yang minim dari orang lain. Manusiawi sih. Sangatlah wajar kalau kita udah ngelakuin suatu pekerjaan dengan maksimal dan kita juga ngarep apresiasi yang setimpal dari orang lain. Ngarep itu kan udah jadi rutinitas keseharian buat kita, kenapa? Karna kita niatnya dari awal keliru.  Saya kadang ngrengeng-ngrengeng atau membayangkan beberapa hal yang saya lakukan dulu. Dulu waktu kerja di pabrik, saya sebagai anak yang baru lulus, shock betul waktu itu. Dapet kerjaan yang modalnya

Ustadz Hanan Attaki "Walisongo Zaman Now"

Oleh : Arsa Pagi ini saya sedikit terinspirasi dan termotivasi oleh beberapa video yang digarap oleh Ustadz Hanan Attaki dengan gerakan "shift" bentukannya. Secara pribadi jujur saya menyukai apa yang dilakukan oleh Ustad dan kolegannya. Bak seorang juru taktik sepakbola, beliau sangat visioner dan paham cara merebut atau mengajak hati kawula muda untuk berhijrah. Kemasan dakwah dengan tema-tema sosial kekinian serta memanfaatkan banyak teknologi zaman sekarang membuat kajian yang dipimpinya beda dengan yang lainnya. *Ustadz Hanan Attaki Ustad Hanan Attaki ini seperti penjelmaan dari walisongo jaman dulu . Dahulu Sunan Kalijogo dan Sunan Bonang memanfaatkan media gamelan dan wayang untuk berdakwah, mengajak serta membumi islamkan nusantara. Dakwah yang terbukti moncer ini berhasil membuat nama mereka dikenang hingga sekarang dan bahkan makam-makamnya masih saja memberikan keberkahan kepada warga sekitar karena sering dikunjungi oleh penziarah dari luar daerah. 

Sebuah Pengalaman

Taukah kalian bahwa untuk menciptakan sebuah lukisan yang sempurna, enak dilihat dan sesuai harapan kalian. Maka yang harus kalian miliki adalah puluhan ataupun ratusan alat dan bahan. Kalian membutuhkan banyak sekali jenis warna yang sesuai dengan apa yang kalian harapkan, kuas dengan berbagai ukuran untuk membuat detil-detil yang meyakinkan, canvas yang masih putih untuk menuangkan berjuta ide kalian dan sedikit passion untuk melukis. Begitupun hidup. Tabula rasa. Sebuah teori mengenai bagaimana manusia berkembang sebagai seorang individu. Seorang psikolog bernama john locke mengatakan bahwa manusia lahir ke bumi tanpa membawa pengalaman mental apapun. Mereka selayaknya kertas kosong. Sejalan dengan pendapat dikalangan umat muslim bahwa bayi lahir dengan fitrahnya yang suci. Pengalaman lingkungan serta didikan orang tua lah yang membentuknya menjadi seorang individu. Dan itulah jawaban mengapa manusia begitu beragam. Kembali ke lukisan. Analogi lukisan tersebut serupa dengan kehidupa