Skip to main content

I'm Resign ( No , You must quit )

Assalamuallaikum gaes....hahaha
Maaf nih udah lama ngga nulis di blog ini....
Mungkin karena kesibukan ngga jelas akhir akhir bulan ini. Yap kalian bisa baca kegilaan saya di beberapa tulisan sebelum ini. Jadi saya mau bahas dan ceritain sedikit pengalaman ini yang tentu saja harapannya bisa bermanfaat buat kita semua.
Awal bulan ini saya putusin untuk resign, dari kerjaan yang biasa aja dan ngga pantes dibanggakan. Dari kesibukan pengen dilihat baik sama orang lain yang padahal aslinya biasa aja. Saya resign karena nepati janji saya ke diri saya sendiri.Sebulan sebelum saya resign , saya bilang sama bos saya,kalau permintaan saya tidak bisa dipenuhi di awal bulan maka saya akan putuskan keluar dari pekerjaan ini. Sempat terpikir bahwasannya saya ini adalah orang yang punya egoisme tinggi, suka memaksakan kehendak dan suka mengancam apabila keinginan saya tidak dipenuhi. Awalnya saya kira bos saya akan memenuhi permintaan saya,karena saya pikir ini cuma permintaan kecil dan pasti mudah buat beliau. Namun namanya juga takdir , dan tidak ada yang salah dengan takdir kan? awal bulan ini saya harus keluar bukan hanya karena permintaan saya tidak dipenuhi.Namun juga karena setiap ludah yang dikeluarkan oleh seseorang tak bijak apabila dijilat lagi.

Ada beberapa hikmah dari kejadian ini , tentang bagaimana kita harus berhati hati saat mengatakan sesuatu, karena setiap perbuatan harus dipertanggung jawabkan. Tentang harga diri seseorang yg bisa dinilai dari cara dia memandang dan menghadapi berbagai masalah.  Dan tentang takdir, yap tidak ada yang salah dengan takdir kan. Seperti kata ayah saya " semakin muda kamu memahami ini semua, insya'Allah kedepannya lebih mudah '' .
Ok...cuma itu aja yg bisa sy share tentang kehidupan saya.
Wassalamuallaikum

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Berbuat Baik, Sebaik Mungkin

Opini kali ini, judulnya tentang berbuat baik; sebaik mungkin. Tadi malem, saya ngaji di salah satu majlis. Kata ustadznya, ada maqalah yang bilang kek gini. " Kalau kamu muliakan orang alim, sejatinya kamu sedang memuliakan dirimu sendiri".  Kemarin, saya juga ngelakuin suatu hal yang udah maksimal tapi cuma dapet apresiasi minimal dari atasan. Seringkali dalam kehidupan hal tersebut terjadi. Kita ngebelain ngelembur, kerjain mati-matian, serius melakukan yang terbaik, tapi dapet apresiasi yang minim dari orang lain. Manusiawi sih. Sangatlah wajar kalau kita udah ngelakuin suatu pekerjaan dengan maksimal dan kita juga ngarep apresiasi yang setimpal dari orang lain. Ngarep itu kan udah jadi rutinitas keseharian buat kita, kenapa? Karna kita niatnya dari awal keliru.  Saya kadang ngrengeng-ngrengeng atau membayangkan beberapa hal yang saya lakukan dulu. Dulu waktu kerja di pabrik, saya sebagai anak yang baru lulus, shock betul waktu itu. Dapet kerjaan yang modalnya...

Mereka terhebat

Assalamuallaikum Hay bro... Gimana kabarnya, sehat kan? Kali ini sy mau bahas tentang " teman".. Yap makhluk yg sering kita repotin atau mungkin sebaliknya ( hehehe). Kalian pasti punya kan? Teman adalah seseorang yg ngga akan mampu didefinisikan dengan apapun.mereka adalah spesies terbaik dalam hidup kita dan mereka juga sangat berpengaruh bagi kehidupan sosial kita.Tiap tiap dari mereka memiliki karakter yg berbeda beda yang mampu memberi warna untuk lukisan kehidupan kita. Teman itu adalah sekumpulan manusia yg tak akan pernah mengkhianati kalian dalam kondisi apapun, mereka itu always listening and understanding .Mereka selalu paham dengan kita, seburuk apapun kita. Jadi jangan sia siakan mereka demi apapun, karena jika kalian lakukan itu maka akan ada penyesalan di akhir cerita hidup kalian.. Sayangi mereka dan peluk mereka dengan doa doa di sepertiga malam kalian. Mereka adalah spesies terhebat yang biasa kalian panggil " teman" Ok, tengkyu Wass...

Wasilah rebana dan diba'an

Assalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh. Oy... Salam sejahtera bagi kita semua ( hahaha ) Salam diatas adalah salam formalitas yang wajib diucapkan di negeri Indonesia. Bahkan "assalamuallaikum" kalah wajib dibanding salam tersebut. Tapi bukan itu yang akan dibahas di artikel atau refleksi ini. Kali ini kita akan ngebahas budaya rebana dan diba'an atau muludan yang akrab sekali dikehidupan kaum nahdliyin . Seperti yang kita ketahui sudah 71 tahun lebih kaum nahdliyin mengawal dan menjadi katalis atau sampel dari islam di Indonesia, meski beberapa tahun terakhir posisinya sedikit bergeser dengan adanya kabilah kabilah luar yang mulai mengenalkan islam mereka ke bumi nusantara. Dan ternyata penduduk negeri kita ini tanpa disadari sudah lebih tertarik ke paham para pedagang tersebut. Ahh sepertinnya obrolan nasi kucing kali ini bisa jadi lebih berat kalau kita terus menerus membahas mereka. Sejatinnya dari nasi kucing kita benar benar belajar tentang apa itu I...