Skip to main content

Opini #1

Assalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh
semoga Allah memberkahi kehidupan kalian yang membaca dimanapun berada.

Sebelum saya meragukan akan menyelesaikan tulisan ini, saya ingin kalian tau. Artikel ini hanya tentang "opini" saya, atau bahasa yang lebih halus digunakan ketimbang curhat, ngedumel, nyacat wong liyo dan sejenisnya.

Saya mulai dari tweet saya yang bilang kek gini.

that's my opinion, berdasar kepada banyaknya orang yang belakangan ini peduli banget dengan apa yang terjadi disekitarnya. kadang mereka bisa menghabiskan waktu yang mungkin sama dengan jam tidur mereka, hanya untuk mengomentari hal hal tersebut.

Penting kah itu?

I know, jelas akan ada yang bilang "penting lah". tapi mbok yo  dipikir lagi. Beberapa menitmu, saya yakin 100 % akan lebih berfaedah untuk digunakan hal hal yang lebih bermanfaat lagi. Kecuali " that is your profession".

I have many friend on Facebook or Real world (not real madrid), yang dengan sangat gamblang dan seolah olah sangat paham dan ahli. pokok'e paling yes lah yang mengomentari tentang

1. Garam Indo yang di Impor
2. Utang Indonesia
3. Perpu ormas

dan mboh lah banyak, sampai males.

Oke, terkadang. In Fact hal hal tersebut emang penting untuk informasi kita, cuma kadang, ngga sering. yakin dah, hidupmu akan lebih berfaedah untuk hal hal lain, ketimbang sekedar berselancar dan mengomentari hal hal tersebut.

Saya pikir, kita sudah mulai berlebihan dalam hal mengurusi urusan hidup orang lain. seolah olah dikepala kita ada beberapa bagian, yakni.

1. Tentang " apa yang akan aku makan hari ini?"
2. " siapa yang meh tak komentari hari ini"

benar-kah?

Ya, diatas adalah reminder for my self. semua isinya ditujukan kepada saya. Inilah cara terbaik saya untuk menguras hal yang tidak bermanfaat di dalam diri saya. Bagian dari mengenal diri.

Ok..it's clear, then i think i will write a poem after this article. And i'd like to write in kompasiana too sometimes.

terima kasih , semoga hari kalian menyenangkan yaa.
Wassalamuallaikum.

Comments

Popular posts from this blog

Berbuat Baik, Sebaik Mungkin

Opini kali ini, judulnya tentang berbuat baik; sebaik mungkin. Tadi malem, saya ngaji di salah satu majlis. Kata ustadznya, ada maqalah yang bilang kek gini. " Kalau kamu muliakan orang alim, sejatinya kamu sedang memuliakan dirimu sendiri".  Kemarin, saya juga ngelakuin suatu hal yang udah maksimal tapi cuma dapet apresiasi minimal dari atasan. Seringkali dalam kehidupan hal tersebut terjadi. Kita ngebelain ngelembur, kerjain mati-matian, serius melakukan yang terbaik, tapi dapet apresiasi yang minim dari orang lain. Manusiawi sih. Sangatlah wajar kalau kita udah ngelakuin suatu pekerjaan dengan maksimal dan kita juga ngarep apresiasi yang setimpal dari orang lain. Ngarep itu kan udah jadi rutinitas keseharian buat kita, kenapa? Karna kita niatnya dari awal keliru.  Saya kadang ngrengeng-ngrengeng atau membayangkan beberapa hal yang saya lakukan dulu. Dulu waktu kerja di pabrik, saya sebagai anak yang baru lulus, shock betul waktu itu. Dapet kerjaan yang modalnya...

Mereka terhebat

Assalamuallaikum Hay bro... Gimana kabarnya, sehat kan? Kali ini sy mau bahas tentang " teman".. Yap makhluk yg sering kita repotin atau mungkin sebaliknya ( hehehe). Kalian pasti punya kan? Teman adalah seseorang yg ngga akan mampu didefinisikan dengan apapun.mereka adalah spesies terbaik dalam hidup kita dan mereka juga sangat berpengaruh bagi kehidupan sosial kita.Tiap tiap dari mereka memiliki karakter yg berbeda beda yang mampu memberi warna untuk lukisan kehidupan kita. Teman itu adalah sekumpulan manusia yg tak akan pernah mengkhianati kalian dalam kondisi apapun, mereka itu always listening and understanding .Mereka selalu paham dengan kita, seburuk apapun kita. Jadi jangan sia siakan mereka demi apapun, karena jika kalian lakukan itu maka akan ada penyesalan di akhir cerita hidup kalian.. Sayangi mereka dan peluk mereka dengan doa doa di sepertiga malam kalian. Mereka adalah spesies terhebat yang biasa kalian panggil " teman" Ok, tengkyu Wass...

Wasilah rebana dan diba'an

Assalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh. Oy... Salam sejahtera bagi kita semua ( hahaha ) Salam diatas adalah salam formalitas yang wajib diucapkan di negeri Indonesia. Bahkan "assalamuallaikum" kalah wajib dibanding salam tersebut. Tapi bukan itu yang akan dibahas di artikel atau refleksi ini. Kali ini kita akan ngebahas budaya rebana dan diba'an atau muludan yang akrab sekali dikehidupan kaum nahdliyin . Seperti yang kita ketahui sudah 71 tahun lebih kaum nahdliyin mengawal dan menjadi katalis atau sampel dari islam di Indonesia, meski beberapa tahun terakhir posisinya sedikit bergeser dengan adanya kabilah kabilah luar yang mulai mengenalkan islam mereka ke bumi nusantara. Dan ternyata penduduk negeri kita ini tanpa disadari sudah lebih tertarik ke paham para pedagang tersebut. Ahh sepertinnya obrolan nasi kucing kali ini bisa jadi lebih berat kalau kita terus menerus membahas mereka. Sejatinnya dari nasi kucing kita benar benar belajar tentang apa itu I...