Skip to main content

Waktu dan pemuda masa kini.

Assalamuallaikum.

Waktu dan pemuda masa kini.

Entah saya ataupun kalian atau bahkan bermilyar milyar orang di bumi bulat dan datar ini bisa saya pastikan sebagian besar waktunnya pasti dihabiskan bersama sebuah alat berukuran beberapa inch yang bisa digunakan untuk melakukan berbagai hal.

Mulai dari berkirim pesan, telpon, berselancar di dunia maya, bersosialisasi di medsos dan bahkan ber-swafoto (selfi... Selfi). Alat ini disebut 'henpon', berbagai macam merk ada mulai dari yang rasa lokal hingga kelasan internasional. Mulai 'Ald*' hingga 'samyang'. Sudah berbagai varian mereka jual, macam permen, yang belakangan ini malah jarang kita liat iklannya di tv. Tiap tahun para raksasa teknologi ini menelurkan berpuluh puluh series baru. Yang terakhir adalah galaxy note 8 besutan samsung, mulai melenggang dengan duh... Indah sekali nih hape.

Saya yang baru beberapa taun ngerasain varian 'note' milik samsung saja sudah sangat kagum. Padahal hape saya keluaran beberapa taun yang lalu masih bagus  dan beranilaj diadu. Apalagi nih note 8... Kameranya, layarnya, stylus pennya sama performanya. Beuhh... Bagus keknya dan akan sangat membantu mobilitas kita. Tapi... Tapi...

Sebagai seorang yg kebetulan belajar psikologi. Dan hidup di dunia yang sangat cepat sekali. Saya jadi teringat nasehat salah satu tokoh psikologi penggagas teori introvert dan extrovert yakni bapak Carl Gustav Jung, yang dalam bukunya yang beberapa bulan lalu saya beli di togamas yang judulnya "psikologi dan agama" bertutur bahwa

'Perkembangan mengagumkan sains dan teknologi secara meyakinkan telah menimbulkan ketidakseimbangan di sisi lain kehidupan dengan hilangnya kebijaksanaan dan permenungan. '

Tulisan ini terbit sekitar abad 19 awal. Dan saya rasa masih relevan. Teknologi seperti sebuah 'pemberian' yang memiliki 2 sisi. Seperti sudah sering kita dengar.

Handphone secara meyakinkan mampu menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh. Handphone secara masif memberikan dampak yang sangat besar kepada kehidupan sosial kita. Taraf hidup seseorang sekarang bisa diukur melalui handphone apa yang dia pakai. Dan taraf kepintaran seseorang bisa dinilai dari pengetahuannya mengenai handphone keluaran terbaru, bagi yang ketinggalan jelas sekali akan dianggap 'kudet', primitif, tua. Intinya seperti itu.

Tetapi teknologi juga melalui handphone beserta jaringan internetnya mampu menyambung berita dimanapun berada. Seperti sekarang 'rahasia adalah kemustahilan, kecuali yang tersimpan dihati'. Apa yang terjadi di belahan bumi lain bisa kita ketahui dengan cepat. Handphone mampu menghimpun ribuan koran dalam satu wadah kecil dan gilanya 'up to date' setiap saat. Tiap detik di negara lain bukan rahasia bagi orang ditempat yang berbeda. Tiap pengetahuan dihimpun berbagai macam rupa kedalam warung warung superkecil yang diberi nama aplikasi. Segala kebaikan tersebar begitu cepat. Pengumpulan donasi, info kajian, ayat of the day bahkan posisi 'mantan' bisa di infokan setiap saat.

Nah sekarang kenapa judulnya 'waktu dan pemuda masa kini'. Ini bukan ceramah agama atau seminar teknologi. Ini perpaduan mengenai betapa pentingnya 'waktu'.

Sekejap yang terlewat, itulah yang dicatat.

Kamu nganggur ditulis nganggur, kamu nonton video porno dicatat tonton video porno, kamu 'ngarasani' dicatat ngrasani. Tak ada yang terlewat dari tulisan malaikat. Pemuda yang manakah kita dalam memnfaatkan waktu.

Saya beberapa detik merenungi bahwasanya hampir 10-12 jam waktu saya selalu didampingi henpon ini. Berbagai macam hal terlewat melalui henpon ini, saya selalu berusaha aktif menggunakanya, kadang merasa kecewa ketika tertinggal beberapa berita. Fesbuk, IG, tuiter, WA dan telegram. Tiap hari itu aja yang saya buka, seperti lingkaran yang tak ada ujungnya.

Nah karena kesadaran rutinitas yang menjadi kebiasaan ini maka saya mencoba menyadarkan diri saya dan teman teman untuk memanfaatkan waktu 'henponan' kita dengan menulis, membaca, melihat sesuatu yang benar benar bernilai manfaatnya. Coba realize... Sadari.

10 jam kebaikan atau keburukan.
10 jam campur campur.
10 jam nganggur ngga penting.

It is youre choice. Bagaimana kita bisa memanfaatkan waktu. Pemuda masa kini adalah pemuda yang dengan sadar, tau menggunakan waktunnya untuk apa saja. Pemuda masa kini adalah pemuda yang dengan sadar, tau menggunakan waktunnya untuk apa saja.

Paham kan. Ayo pinter, sekarang gunakan teknologi. Jangan sampai dirimu diperalat teknologi (wuihhh 😱😱😱 ngeri yak).

Bismillah... Pelan pelan ya.

Wassalamuallaikum.

Comments

Popular posts from this blog

Berbuat Baik, Sebaik Mungkin

Opini kali ini, judulnya tentang berbuat baik; sebaik mungkin. Tadi malem, saya ngaji di salah satu majlis. Kata ustadznya, ada maqalah yang bilang kek gini. " Kalau kamu muliakan orang alim, sejatinya kamu sedang memuliakan dirimu sendiri".  Kemarin, saya juga ngelakuin suatu hal yang udah maksimal tapi cuma dapet apresiasi minimal dari atasan. Seringkali dalam kehidupan hal tersebut terjadi. Kita ngebelain ngelembur, kerjain mati-matian, serius melakukan yang terbaik, tapi dapet apresiasi yang minim dari orang lain. Manusiawi sih. Sangatlah wajar kalau kita udah ngelakuin suatu pekerjaan dengan maksimal dan kita juga ngarep apresiasi yang setimpal dari orang lain. Ngarep itu kan udah jadi rutinitas keseharian buat kita, kenapa? Karna kita niatnya dari awal keliru.  Saya kadang ngrengeng-ngrengeng atau membayangkan beberapa hal yang saya lakukan dulu. Dulu waktu kerja di pabrik, saya sebagai anak yang baru lulus, shock betul waktu itu. Dapet kerjaan yang modalnya...

Mereka terhebat

Assalamuallaikum Hay bro... Gimana kabarnya, sehat kan? Kali ini sy mau bahas tentang " teman".. Yap makhluk yg sering kita repotin atau mungkin sebaliknya ( hehehe). Kalian pasti punya kan? Teman adalah seseorang yg ngga akan mampu didefinisikan dengan apapun.mereka adalah spesies terbaik dalam hidup kita dan mereka juga sangat berpengaruh bagi kehidupan sosial kita.Tiap tiap dari mereka memiliki karakter yg berbeda beda yang mampu memberi warna untuk lukisan kehidupan kita. Teman itu adalah sekumpulan manusia yg tak akan pernah mengkhianati kalian dalam kondisi apapun, mereka itu always listening and understanding .Mereka selalu paham dengan kita, seburuk apapun kita. Jadi jangan sia siakan mereka demi apapun, karena jika kalian lakukan itu maka akan ada penyesalan di akhir cerita hidup kalian.. Sayangi mereka dan peluk mereka dengan doa doa di sepertiga malam kalian. Mereka adalah spesies terhebat yang biasa kalian panggil " teman" Ok, tengkyu Wass...

Wasilah rebana dan diba'an

Assalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh. Oy... Salam sejahtera bagi kita semua ( hahaha ) Salam diatas adalah salam formalitas yang wajib diucapkan di negeri Indonesia. Bahkan "assalamuallaikum" kalah wajib dibanding salam tersebut. Tapi bukan itu yang akan dibahas di artikel atau refleksi ini. Kali ini kita akan ngebahas budaya rebana dan diba'an atau muludan yang akrab sekali dikehidupan kaum nahdliyin . Seperti yang kita ketahui sudah 71 tahun lebih kaum nahdliyin mengawal dan menjadi katalis atau sampel dari islam di Indonesia, meski beberapa tahun terakhir posisinya sedikit bergeser dengan adanya kabilah kabilah luar yang mulai mengenalkan islam mereka ke bumi nusantara. Dan ternyata penduduk negeri kita ini tanpa disadari sudah lebih tertarik ke paham para pedagang tersebut. Ahh sepertinnya obrolan nasi kucing kali ini bisa jadi lebih berat kalau kita terus menerus membahas mereka. Sejatinnya dari nasi kucing kita benar benar belajar tentang apa itu I...