Skip to main content

Mukadimah Surat Untuk Tuhan

Semuanya berawal dari sebuah tantangan yang diberikan oleh salah satu komunitas menulis online terbesar di Indonesia kepada anggotanya. Yakni tantangan untuk menulis secara rutin 30 hari berturut-turut dengan memilih satu tema yang pada akhirnya akan dibukukan. Buku ini adalah salah satu hasil dari tantangan tersebut. Bagi saya selaku yang diberi kesempatan untuk menulis isi dari buku ini oleh" Dia" pemilik segala kehidupan adalah sebuah kenikmatan. Di izinkannya saya menyelesaikannya 21 satu surat yang segera akan anda baca. 21 satu surat ini adalah refleksi dari kehidupan sehari-hari saya sebagai penulis. Yang merasa bahwa pada hakikatnya ayat yang sering kita baca di kitab suci bahwasanya Tuhan itu dekat, bukan hanya tulisan biasa namun benar-benar terbukti di kehidupan penulis sehari-hari.begitu dekatnya hingga penulos seringkali tak mampu menahn air mata dari berbagai pelajaran yang tertuang di surat-surat yang akan segera anda baca.

Tuhan itu dekat, dia ada disetiap kata, makna. apa saja yang kita lihat dan apa saja yang terjadi tak pernah dan tak mungkin bisa dilepaskan dari campur tangan Zat tanoa nama yang kita sebut dengan berbagai macam nama. Pada hakikatnya semua hal baik itu kebaikan maupun keburukan dihadirkan Tuhan untuk memperkenalkan dirinya kepada penulis sebagai manusia yang ruhnya abadi namun tubuhnya membumi.

Penulis benar-benar mengucap syukur karena di izinkan merampungkan tulisan ini dipenghujung tahun 2017. Seperti yang akan anda baca, tulisan ini berniat mengajak pembaca untuk sama-sama merasakan kedekatan dengan Tuhan. Sehingga semakin baik laku kita dan semakin tenang hidup kita yang sementara ini.

Akhir kata, semua yang ditulis diambil dari banyaknya campur tangan Tuhan dalam kehidupan penulis pribadi yang di izinkan oleh Tuhan untuk dituliskan dan dibaca oleh para pembaca.

Setiap kita adalah kata yang menjadi perantara-perantaraNya.

Tulisan diatas adalah kata pengantar dari buku yang dengan izinNya saya bisa tuliskan.
Jika kalian berminat, kirim no WA kalian ke 082274201042. Sertakan nama kalian, nanti saya akan bagikan yang versi pdf GRATIS.

Comments

Popular posts from this blog

Berbuat Baik, Sebaik Mungkin

Opini kali ini, judulnya tentang berbuat baik; sebaik mungkin. Tadi malem, saya ngaji di salah satu majlis. Kata ustadznya, ada maqalah yang bilang kek gini. " Kalau kamu muliakan orang alim, sejatinya kamu sedang memuliakan dirimu sendiri".  Kemarin, saya juga ngelakuin suatu hal yang udah maksimal tapi cuma dapet apresiasi minimal dari atasan. Seringkali dalam kehidupan hal tersebut terjadi. Kita ngebelain ngelembur, kerjain mati-matian, serius melakukan yang terbaik, tapi dapet apresiasi yang minim dari orang lain. Manusiawi sih. Sangatlah wajar kalau kita udah ngelakuin suatu pekerjaan dengan maksimal dan kita juga ngarep apresiasi yang setimpal dari orang lain. Ngarep itu kan udah jadi rutinitas keseharian buat kita, kenapa? Karna kita niatnya dari awal keliru.  Saya kadang ngrengeng-ngrengeng atau membayangkan beberapa hal yang saya lakukan dulu. Dulu waktu kerja di pabrik, saya sebagai anak yang baru lulus, shock betul waktu itu. Dapet kerjaan yang modalnya...

Mereka terhebat

Assalamuallaikum Hay bro... Gimana kabarnya, sehat kan? Kali ini sy mau bahas tentang " teman".. Yap makhluk yg sering kita repotin atau mungkin sebaliknya ( hehehe). Kalian pasti punya kan? Teman adalah seseorang yg ngga akan mampu didefinisikan dengan apapun.mereka adalah spesies terbaik dalam hidup kita dan mereka juga sangat berpengaruh bagi kehidupan sosial kita.Tiap tiap dari mereka memiliki karakter yg berbeda beda yang mampu memberi warna untuk lukisan kehidupan kita. Teman itu adalah sekumpulan manusia yg tak akan pernah mengkhianati kalian dalam kondisi apapun, mereka itu always listening and understanding .Mereka selalu paham dengan kita, seburuk apapun kita. Jadi jangan sia siakan mereka demi apapun, karena jika kalian lakukan itu maka akan ada penyesalan di akhir cerita hidup kalian.. Sayangi mereka dan peluk mereka dengan doa doa di sepertiga malam kalian. Mereka adalah spesies terhebat yang biasa kalian panggil " teman" Ok, tengkyu Wass...

My Quarter Life Crisis

Semenjak pulang dari perantauan saya selalu merasa ada yang kosong dalam hidup saya. Saya seolah tak menemukan kebermaknaan dalam menjalani kehidupan. Hanya menjalani hidup base on what most people do . Meskipun pada akhirnya mulai timbul berbagai pertanyaan yang belum ada jawabnya di otak. Seperti “ mau jadi apa kamu, mau kemana sih jalan hidupmu, mau kapan nikah, dsb”. Setiap pertanyaan muncul rutin satu per satu dalam setiap jamnya. Seolah setiap pertanyaan tersebut jawabnya “ aku ngga tau “. Selang beberapa waktu setelah merantau akhirnya saya berdiskusi dengan diri sendiri. Singkat cerita salah satu keputusan yang saya ambil adalah kembali ke bangku belajar di usia 22 tahun. Surely, itu menurut saya telat meskipun saya ngga menyesali apa yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Bagi saya saat itu, ternyata waktu kita emang singkat dan ngga mungkin mengerjakan semua hal besar dalam satu waktu. Semua hal besar harus dikerjakan s-a-t-u p-e-r-s-a-t-u. Akhirnya saya ambil jurus...