Skip to main content

baby step

Setiap yang hidup, pasti punya angan. Entah disampaikan atau hanya disimpan saja. Begitupun saya, dengan segala kekurang beserta kelebihan, sudah tentu saja punya berjuta angan. Angan yang serius yang kita sebut cita-cita atau yang hanya sekelibat saja berlalu dalam hidup yang tetap menjadikan sebuah angan.

Bagaimanapun angan tetap harus diukur panjangnya, kata kekasih Tuhan kita dilarang berpanjang angan, mungkin karena akan mengurangi kadar keimanan kita kepada apa yang harus akan terjadi di kemudian hari sebagai suatu bentuk takdir yang kudu dengan ikhlas diterima. Maka itu, baby step dari setiap angan kita haruslah jelas dan juga dilakukan dengan presisi serta telaten. Seharusnya tak ada angan yang tak bisa dicapai ketika kita menyadari bahwasanya setiap langkah dibersamai oleh Dzat yang Maha Mempermudah segala urusan. KedigjayaanNya selalu akan selalu menolong kita ketika kita sadar, hidup dalam spektrum yakin dilindungi olehNya.

Hidup yang sepertinya begini-begini saja, adalah perwujudan dari kelalaian diri dari menikmati setiap inchi baby step yang ditakdirkan Tuhan. Langkah kecil ini selalu berimplikasi pada apa saja didepannya. Hidup kita bukan hanya berakibat dari perlakuan-perlakuan besar atau pilihan-pilihan besar dari masa lampau, tapi juga melalui langkah kecil tiap detik yang kita jalani. Seperti ketika anda berbuat baik menolong semisal seekor semut dijalan dengan hal tertentu entah mempermudah jalan mereka ke sarang atau sebagainya. Barangkali langkah kecil tersebutlah yang menjadikan sebab rahmat Tuhan turun baik perlahan dan dengan lembut atau cepat bak kilat dikala hujan lebat. 

Ah.. entahlah. Tuhan punya banyak rahasia, dan baby step kita bisa jadi salah satunya. Ingat, mimpi atau angan harus besar namun baby step anda harus jelas dan terencana. Berbuat baik setiap detik, juga sebuah rencana.

Comments

Popular posts from this blog

Berbuat Baik, Sebaik Mungkin

Opini kali ini, judulnya tentang berbuat baik; sebaik mungkin. Tadi malem, saya ngaji di salah satu majlis. Kata ustadznya, ada maqalah yang bilang kek gini. " Kalau kamu muliakan orang alim, sejatinya kamu sedang memuliakan dirimu sendiri".  Kemarin, saya juga ngelakuin suatu hal yang udah maksimal tapi cuma dapet apresiasi minimal dari atasan. Seringkali dalam kehidupan hal tersebut terjadi. Kita ngebelain ngelembur, kerjain mati-matian, serius melakukan yang terbaik, tapi dapet apresiasi yang minim dari orang lain. Manusiawi sih. Sangatlah wajar kalau kita udah ngelakuin suatu pekerjaan dengan maksimal dan kita juga ngarep apresiasi yang setimpal dari orang lain. Ngarep itu kan udah jadi rutinitas keseharian buat kita, kenapa? Karna kita niatnya dari awal keliru.  Saya kadang ngrengeng-ngrengeng atau membayangkan beberapa hal yang saya lakukan dulu. Dulu waktu kerja di pabrik, saya sebagai anak yang baru lulus, shock betul waktu itu. Dapet kerjaan yang modalnya

Ustadz Hanan Attaki "Walisongo Zaman Now"

Oleh : Arsa Pagi ini saya sedikit terinspirasi dan termotivasi oleh beberapa video yang digarap oleh Ustadz Hanan Attaki dengan gerakan "shift" bentukannya. Secara pribadi jujur saya menyukai apa yang dilakukan oleh Ustad dan kolegannya. Bak seorang juru taktik sepakbola, beliau sangat visioner dan paham cara merebut atau mengajak hati kawula muda untuk berhijrah. Kemasan dakwah dengan tema-tema sosial kekinian serta memanfaatkan banyak teknologi zaman sekarang membuat kajian yang dipimpinya beda dengan yang lainnya. *Ustadz Hanan Attaki Ustad Hanan Attaki ini seperti penjelmaan dari walisongo jaman dulu . Dahulu Sunan Kalijogo dan Sunan Bonang memanfaatkan media gamelan dan wayang untuk berdakwah, mengajak serta membumi islamkan nusantara. Dakwah yang terbukti moncer ini berhasil membuat nama mereka dikenang hingga sekarang dan bahkan makam-makamnya masih saja memberikan keberkahan kepada warga sekitar karena sering dikunjungi oleh penziarah dari luar daerah. 

Sebuah Pengalaman

Taukah kalian bahwa untuk menciptakan sebuah lukisan yang sempurna, enak dilihat dan sesuai harapan kalian. Maka yang harus kalian miliki adalah puluhan ataupun ratusan alat dan bahan. Kalian membutuhkan banyak sekali jenis warna yang sesuai dengan apa yang kalian harapkan, kuas dengan berbagai ukuran untuk membuat detil-detil yang meyakinkan, canvas yang masih putih untuk menuangkan berjuta ide kalian dan sedikit passion untuk melukis. Begitupun hidup. Tabula rasa. Sebuah teori mengenai bagaimana manusia berkembang sebagai seorang individu. Seorang psikolog bernama john locke mengatakan bahwa manusia lahir ke bumi tanpa membawa pengalaman mental apapun. Mereka selayaknya kertas kosong. Sejalan dengan pendapat dikalangan umat muslim bahwa bayi lahir dengan fitrahnya yang suci. Pengalaman lingkungan serta didikan orang tua lah yang membentuknya menjadi seorang individu. Dan itulah jawaban mengapa manusia begitu beragam. Kembali ke lukisan. Analogi lukisan tersebut serupa dengan kehidupa