pinterest.com Aku seharusnya jujur padamu saat itu, tak bisa lagi kubendung rasa cinta yang tak sengaja tumbuh dan bersemi di dalam relungku. Aku tak sadar tersihir dengan begitu banyak perhatianmu. Bahwa untuk pertama kali setelah sekian lama aku menutup hatiku, saat itu kau datang membuka pintu itu tanpa aku memberikan kuncinya sedikitpun. Semenjak saat itu, tiada hari tanpa terpikir oleh sosokmu. Tiap saat geliat jiwaku berusaha mencari bahan obrolan yang bisa aku bicarakan denganmu demi mengikis rasa rindu yang semakin membumbung tinggi. Tak hanya itu aku pun harus mengakui tiap hari aku membaca ulang obrolan kita. Entah kenapa setelahnya aku menjadi tenang. Kedekatan kita saat itu aku pikir menunjukan ikatan yang mungkin bisa diajak ke jenjang yang lebih serius. Lebih dari sekedar teman bicara. Namun saat itu juga secara tak langsung kau mengabarkan bahwa hatimu bukan hanya tertuju padaku atau malah bukan untukku. Kau mencinta yang lain, yang aku yakin dia lebih awal dari
Sebuah Media untuk berbagi pengetahuan serta media untuk merefleksi tingkah laku kita dalam kehidupan sehari hari